Sabtu, 25 Februari 2017

Magang di Laboratorium Kultur Jaringan Jonggol Farm-Kebun Al-Qur’an
(PT. Natural Resources Indonesia)


Salam kenal semuanya, aku Rita mahasiswa program studi S1-Agroekoteknologi jurusan Pertanian di Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang.
Aku mau sharing tentang pengalamanku selama magang (Praktik Kerja Lapangan) di Laboratorium Kultur Jaringan Jonggol Farm-Kebun Al-Qur’an (PT. Natural Resources Indonesia). Oke udah tau kan kebun Al-Qur’an itu apa ? nah kebun Al-Qur’an adalah sebuah kebun yang menanam jenis tanaman yang sering disebutkan di Al-Qur’an seperti buah tin, zaitun, kurma, anggur, dan delima. Kebun ini di prakarsai oleh bapak Muhaimin Iqbal beliau adalah founder Geraidinar.com. kebun Al-Qur’an ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Oke, pertama gimana sih caranya sampai di Kebun Al-Qur’an atau Jonggol Farm ini ?
Hmm... awalnya aku juga heran kok bisa nyampe di Jonggol ya ? hehe padahal tempatnya ini sangat jauh dari semarang. Jadi gini historynya...sebelum aku kasih tau letaknya Jonggol Farm aku mau cerita dulu tentang gimana bisa tahu tentang Jonggol Farm atau Kebun Al-Qur’an ini. Dulu pertengahan tahun 2014 aku dateng disebuah seminar yang salah satu pembicaranya adalah Bapak Muhaimin Iqbal, beliau bercerita banyak tentang kebunnya yang berkonsepkan tentang sustainable agricultur dengan basic dari Al-Qur’an, kebun ini adalah satu-satunya di Indonesia, kemudian beliau juga bercerita tentang geraidinar.com kalian bisa langsung buka website nya http://www.geraidinar.com disini beliau menulis tentang banyak artikel dengan tema yang mayoritas tentang pertanian, pangan, ekonomi dan banyak lagi pokoknya, tulisan beliau ini sangat inpiratif, banyak manfaat dan tentunya mengusung konsep bagaimana membangun negeri tercinta ini.

Dimana letak jonggol farm atau yang sering disebut dengan  Kebun Al-Qur’an ini ? alamatnya adalah Desa Singajaya RT. 03 RW. 05 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor. Aku mau kasih tau gimana cara bisa sampai ke Jonggol dengan menggunakan kereta dan bus. Yang pertama kereta kalau dari Semarang, kamu bisa naik kereta dari Stasiun Poncol sampai ke Stasiun Pasar Senen Jakarta biayanya sekitar Rp. 160.000, aku berangkat dari Semarang siang jadi sampai Jakarta malem, jadi nggak bisa kalau harus langsung ke Jonggol, waktu itu aku transit di rumah teman di daerah Ciledug Tangerang, kemudian keesokan harinya baru bisa melanjutkan perjalanan ke jonggol, karena banyaknya barang bawaan, akhirnya saya dan teman memutuskan untuk naik uber car, dari Ciledug sampai ke Jonggol habis sekitar Rp. 180.000 an, sebenernya bisa naik kendaraan umum lainya, misal kalau dari St. Pasar Senen bisa naik commuter line (KRL) ke St.Bogor dengan Rp. 15.000 kemudian dr St. Bogor bisa naik angkot ke Terminal Bogor terus bisa naik bus ke Terminal Cileungsi, terus lanjut naik angkot 64 ke Rawa Gede terus lanjut naik ojeg ke Jonggol Farm, kalau kata ku itu ribet sekali. Hehe... kalau dari Ciledug bisa naik metro sampai ke Blok M dengan Rp. 5.000, kemudian naik APTB jurusan terminal Cileungsi Rp. 18.000, terus lanjut naik angkot 64 ke Rawa Gede Rp. 7.000 terus lanjut naik ojeg ke Jonggol Farm Rp. 10.000, sampai deh...

Dan yang kedua menggunakan bus dari semarang. Kamu bisa naik dari agen bus di daerah Krapyak, dulu aku naik yang pertama PO. SINDORO SUMBING dan yang kedua kali naik PO.TUNGGGAL DARA, dari 2 bus ini aku lebih suka naik PO. SINDORO SUMBING soalnya bus nya lebih nyaman, walaupun ongkosnya sama Rp. 180.000. jadwal keberangkatan bus ini sekitar pukul 14.00 dan sampai di terminal Cileungsi sekitar pukul 05.00 dari sini kalian bisa lanjut naik angkot 64 ke Rawa Gede Rp. 7.000 terus lanjut naik ojeg ke Jonggol Farm Rp. 10.000, sampai deh...

Dari 2 kendaraan ini, aku lebih nyaranin naik bus, karena kalau naik kereta akan lebih jauh lagi dan lebih banyak berganti kendaraan, karena letak Jonggol yang jauh dari pusat kota...


Next time, aku bakalan cerita pengalamanku selama magang di laboratorium kultur jaringan Jonggol Farm dan ada apa aja di Jonggol Farm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ABOUT Call me Rita. A 22 years old ESFP woman who somehow still on her way to pursue her bachelor degree in Agriculture at D...