Selasa, 16 Februari 2016

Sekali Mengabdi, Seribu Inspirasi
Oleh: Rita Sugiarto

Ketika pertama kali mengginjakkan kaki di tahan ini,  rasanya begitu melelahkan dan lesu sekali, harus berada di tempat seperti ini, yang jauh dari kota, jauh dari segala jangkauan. Terik mentari menyengat, kemana-mana harus berjalan kaki, susah air, harus beraktivitas dengan air payau setiap hari. Tapi tak menyangka rasanya bisa menginjakkan kaki di bumi Nusakambangan, bermimpi pun tak pernah.
Tak ada bel berdering untuk menandakan di mulainya kegiatan belajar mengajar, dan anak-anak itu masuk kelas dengan tanda dari suara yang sudah tak asing lagi di telinga mereka. Sepertinya anak-anak teralihkan pandanganya ke sekumpulan orang-orang yang berjalan menuju sekolah, mereka berpakaian rapi. Ya.. mata mereka terfokus pada kami, yaitu bapak dan ibu guru yang akan mengajar mereka selamma 14 hari kedepan.
Kelas V, anak-anak yang terlihat ramah, yang pertama kali menunjukkan ketertarikanya pada kedatangan kami. Awal perkenalan dengan mereka menujukkan kesan yang dinamis, kenakalan-kenakalan wajar yang mereka tunjukkan pada kami tak masalah buat kami bertiga, yaitu guru dari GUM yang akan mengajar kelas V.
Hari kedua, kaget sekali rasanya melihat perubahan mereka, dari anak-anak yang manis, tiba-tiba menjadi anak-anak yang susah sekali di kendalikan. Fiktor, Wahid, Jimmy, Apri, ternyata mereka adalah jagoan-jagoan di kelas V. Mereka adalah anak-anak yang jago teriak-teriak di kelas, jago jahilin temanya, dan jago buat onar di kelas, hari ini semua sifat mereka perlahan-lahan muncul. Selain dari ke-empat anak tersebut banyak juga anak-anak lain yang diantara mereka semua mempunyai keunikan tersendiri.
Hari selanjutnya aku tiba-tiba terfokus pada salah satu anak yang paling kecil di kelas V, Andra namanya. Andra merupakan salah satu anak pendiam di kelas ini, badanya kecil, kulitnya hitam dan senyumnya yang manis, ternyata anak yang manis ini harus berjuang untuk mengenyam bangku sekolah. Untuk pergi ke sekolah saja andra harus berjalan selama 2 jam, dan Dia berjalan seorang diri, karena diantara teman-temanya Andra lah yang rumahnya paling jauh. Dengan logat ngapaknya yang khas, Andra mengisahkan hidupnya pada Ku, “Mamake ning Taiwan Bu, Mamake karo Bapake wis Pisah, Inyong karo Neneke...” pilu sekali rasanya mendengar anak kecil ini membicarakan hidupnya, harus berjuang sendiri, tanpa ada ayah dan ibu yang membingnya, hanya neneknya saja yang mengasuh. Padahal anak seusianya masih membutuhkan banyak kasih sayang dari kedua orang tuanya. Tak hanya Andra saja yang memiliki kisah seperti ini, banyak anak-anak di Panikel yang di tinggal merantau oleh kedua orang tuanya, mereka kebanyakan di titipkan kepada sanak saudaranya. Hal inilah yang menjadikan mereka kadang-kadang tida bisa mengotrol diri mereka
Bukan kesedihan yang bisa dipelajari dari kehidupan Andra dan teman-temnya, tapi semangat mereka untuk bersekolah yang selalu menginspirasiku sampai saat ini, katanya Andra bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola, Dia mau mengalahkan Malaysia katanya...:)

Andika yang pemalu, Andra si mungil pejalan kaki satu jam, Elyesa yang manis, Asnah yang pemalu, Asror yang selalu gandengan sama Ferdy, Bagus si ketua kelas, Dea yang lucu, Dimas yang suaranya cempreng, Fiktor yang akhirnya bisa diam dikelas dan minta Ibu Guru buat rumah di Panikel biar bisa ngajar Fiktor selamanya, Hermawan yang akhirnya mau sekolah setelah sekian lama tidak masuk, Jimi yang paling suka teriak-teriak di kelas, Ratningsih yang pendiam dan pemalu, Wahid yang berhenti teriak-teriak lagi dikelas karena takut pita suranya putus :D Wahid suka sekali sama pelajaran sejarah, Sinta si muka arab juara kelas, Wahyu yang pendiam, Zaldi yang namanya mirip sama ketua GUM 3, Doni yang suka banget sama matematika, Tifah yang ternyata kakak kandung dari Doni, Tri, Uun, Widi, Tika, Efi, Efa yang susah banget di bedain, Aisah yang ditinggal sama ibunya dan suka banget gandeng tangan Ibu guru, Indri yang paling cantik di kelas dan gayanya yang So Cool, Apri yang paling suka jahilin temennya, Adi yang pemalu, Said yang suka senyum-senyum sendiri, Windi yang pindahan dari Bandung, Lia yang disukai sama banyak anak cowok, Rahmat (Aang) yang diam-diam tenyata pinter banget, Bagus yang pernah Bu guru basuh mukanya gara-gara nangis di jahilin sama temanya, Turyadi murid yang di anggap paling di jauhi sama teman-temnya tapi Turyadi meerupakan anak yang pandai dan sulit untuk di deskkripsikan.
Rasanya walaupun sudah berjalan beberapa bulan, tapi kenangan itu masih melekat di memori, dan kenangan yang seperti inilah yang akan terus menginspirasi sepanjang tubuh ini masih bisa bernafas.
Trimakasih SDN Panikel 03, terimaksih anak-anak kelas V, trimaksih GUM 3, sudah diberikan kesempatan untuk mendapat inspirasi yang tak ternilai harganya dan tak mampu dibeli oleh siapapun.













Foto bersama anak-anak SDN Panikel, Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah


PROFIL
Nama
Rita Sugiarto
TTL
Rembang, 07 Juli 1995
Sie
Humas
Jurusan/Program Studi
Pertanian/Agroekoteknologi
Fakultas
Peternakan dan Pertanian
Angkatan
2013
No. Hp
085600272186
Email
Ritasugiarto1995@gmail.com
Motto Hidup
Mengabdi tanpa batas untuk negeri...




KETIKA DITERIMA DI UNIVERSITAS



Ketika saya di terima di universitas, awalnya saya tidak percaya bisa diterima di sebuah universitas yang tergolong favorit di daerah saya tinggal. karena awalnya saya sudah berkecil hati kalau saya tidak mungkin bisa masuk ke perguruan tinggi, membayangkannya saja tak pernah sama sekali, apalagi bermimpi untuk kuliah. Karena pada saat itu kondisi ekonomi keluarga sangat sulit dan tidak mungkin jika saya meminta kepada orang tua saya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Awalnya saya memberanikan untuk mendaftar, akan tetapi rasa tidak percaya diri saya selalu menghantui. Ketika itu saya berfikir, mana mungkin anak kampung seperti saya bisa masuk keperguruan tinggi negeri favorit. Karena bagi anak kampung sudah bisa lulus dari sekolah menengah saja sudah tergolong tinggi, hal ini sangat wajar karena kebanyakan orang di kampung belum sadar betul tentang pentingnya pendidikan.  Hanya sedikit sekali orang di kampung saya yang melanjutkan kuliah, ketika masa saya hanya ada sekitar 5 orang saja yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi saat pengumuman SNMPTN saya dinyatakan lolos masuk di universitas dan mendapatkan beasiswa full dari pemerintah selama menjalani masa kuliah S1. Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT bahwa saya masih diberikan keempatan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Dari situlah saya belajar bahwa ketika kita punya keinginan yang kuat dalam hati dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka insyaAllah, Allah akan mengabulkan apa yangmenjadi keinginan saya. Keberhasilan saya masuk ke unversitas juga tidak lepas dari dukungan kedua orang tua. Walaupun beliau merasa tidak mampu untuk melanjutakan saya ke perguruan tinggi akan tetapi doa beliau selalu mengalir setiap hari untuk saya agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak perlu minder ketika seorang anak kampung punya impian yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tingggi, asal kita punya keinginan yang kuat dan kita wujudkkan keinginan tersebut dengan usaha dan doa-doa yang selalu kita panjatkan setiap hari.

            Berkaca dari studi S1 yang masih saya jalani saat ini, saya memberanikan diri untuk mempunyai sebuah mimpi yaitu melanjutkan studi S2 di luar negeri, keinginan saya saat ini mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tua saya. Setiap kali saya membayangkan saya sudah berada di luar negeri rasanya dada saya selalu berdegup kencang dan semangat saya terus terpacu. Saat ini saya sedang menempuh semester 5 di program studi Agroekoteknologi, sebenarnya cita-cita saya tidak hanya ingin kuliah ke luar negeri saja, saya ingi keliling dunia selagi saya masih muda dan masih memiliki badan yang sehat dan kut, tak hanya itu saja dengan jalan menempuh pendidikan tinggi ini, puncak tujuan saya hanya satu yaitu membahagiakan kedua orangtua dan keluarga. Saat ini saya memang belum menentukan negara tujuan saya untuk melanjutkan S2, akan tetapi ada beberapa negara yang sudah saya list, tetapi saya memiliki mimpi besar untuk menginjakkan kaki di tanah Eropa, tetapi ada bebera negara bagaian yang menjadi negara tujuan saya juga diantaranya adalah New Zeland, Australia, Brazil dan Turki. Dengan mengikuti KULON yang diselenggarakan oleh  PBEC Malang ini harapan saya adalah, agar saya mendapatkan banyak informasi tentang universitas terbaik di dunia. Dan yang paling penting adalah bagaimana prosedur masuk perguruan tinggi di dunia dan bagimana langkah untuk lolos beasiwa yang kita inginkan. Dengan adanya KULON ini saya bersyukur saya dapat mengakss dengan mudah informasi dari pembicara yang tentunya sudah memiliki banyak pengalaman tentang tips dan trik kuliah ke luar negeri. Semoga Allah selalu meridhoi dan mengabulkan apa yang menjadi keingian kita. Aminn..

SURAT UNTUK IBUKU TERCINTA

SURAT UNTUK IBUKU TERCINTA



Ibuku tersayang, mungkin aku tak bisa setiap detik denganmu, aku tak bisa selalu mengetahui aktivitasmu sekarang, aku juga tak tau apa yang sedang kau pikirkan...

ibu maafkan aku tak bisa selalu denganmu, maafkan aku yang selalu duluan menutup telepon padahal kau masih rindu denganku, ibu maafkan aku karena sering ku abaikan nasehat-nasehatmu, maafkan aku mengecewakanmu ibu,

ibu, kau tau ?
saat ini aku sangat merindukanmu, aku mencintaimu ibu,
tapi aku lebih tau kalau kau lebih mencintaiku. aku juga tau kalau kau hidup hanya untukku, aku lah kebangganamu bu,

Ibu, aku kwatir dengan kesehatanmu ? apakau baik baik saja sekarang ?
semoga ku selalu sehat ya bu,
bu, maaf jika sekarang aku belum bisa membahagiakanmu, jika aku sering memikirkan bahwa memebahgiakanmu adalah dengan materi ternyata itu tidak benar bu, ternyata yang lebih membahagiakanmu adalah kehadiranku di sampingmu...

Ibu..
apa kau marah padaku ?
ku harap kau selalu menyayangiku bu,

Semoga dapat Menjadi Kartini Muda yang Selalu Menginspirasi

hari ini, tepatnya tanggal 21 april 2014
hari kartini, yap benar sekali...

hari dimana diperingatinya perjuangan ibu kartini untuk memperjuangkan hak-hak wanita di zamanya.

menurutku sih super sekali, aku bangga sama ibu kartini, karena berkat perjuanganya dulu, wanita saat ini bisa merasakan bangku sekolah, termasuk aku, kartini muda saat ini (alangkah bangganya jadi kartini muda).

aku memang kartini muda saat ini, tapi apa yang bisa ku perbuat saat ini belum sebanding dengan perjuangan ibu kartini tempo dulu, aku masih bingung apa yang harus ku lakukan saat ini, karena minimnya pengetahuan yang ku muliki.
aku belum punya mimpi yang jelas, belum ada hal-hal yang benar-benar ingin ku perjuangkan. mungkin dengan banyak membaca nantinya aku bisa menambah pengetahuanku.

ya kuncinya itu, rajin-rajin membaca dan rajin untuk menimba informasi...

terus berjuang kartini-kartini muda, bawa semangat kartini yang dulu membara, jangan jadi wanita yang lemah, yang dengan mudahnya dapat digilas oleh kaum laki-laki...

semangat...semangattt dan semangat...

KARTINI MUDA

sekian curhatanku hari ini,
semoga ada yang membaca tulisanku ini dan bersedia memberikan kritik...

see you
bye bye

ABOUT Call me Rita. A 22 years old ESFP woman who somehow still on her way to pursue her bachelor degree in Agriculture at D...